Biasanya anak berusia 1 tahun lebih sudah bisa belajar mengeksplorasi
kata dan melihat objek yang dilihat. Di saat itu anak mulai mampu
mengucapkan satu atau dua kata dan mulai bisa belajar bicara dengan
menggunakan intonasi yang berbeda untuk mengekspresikan keinginannya.
Di
usia ini juga anak mampu belajar membentuk kalimat sederhana dan sangat
tertarik untuk menirukan bahasa-bahasa yang ia dengar dari
sekelilingnya. Terkadang juga anak sudah tahu namanya sendiri, sering
mengoceh, mampu merangkai dua kata menjadi kalimat, dan melakukan
perintah sederhana dan hal ini akan lebih sangat baik dengan tips anak
cepat bicara.
Berikut beberapa tips mengajarkan anak berbicara:
- Mengajarkan anak berbahasa yang baik dan benar. Saat mereka mulai belajar bicara, anak biasanya akan menirukan kata-kata atau bahasa yang didengarnya dari orang-orang terdekatnya. Hindari berbicara kata-kata kasar, karena bisa jadi dengan cepat anak menirunya. Ajaklah ia berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bicaralah dengannya dengan bahasa yang biasa Anda gunakan dalam sehari-hari. Jangan mengajarkannya dengan menirukan gaya bicara anak kecil.
- Memberikan kesempatan anak selesaikan setiap kalimat. Untuk menyelesaikan kalimat demi kalimat yang ingin diucapkannya, si kecil membutuhkan waktu dan tips anak cepat bicara dengan memberikannya kesempatan. Dalam hal ini dibutuhkan kesabaran Anda. Jangan memotong ketika si kecil berbicara. Dengarkanlah hingga ia selesai berbicara. Hal ini akan memberikan stimulasi balita agar ia terus belajar bicara karena merasa didengarkan. Minta ia mengulangi perkataannya jika Anda tidak paham.
- Memperbaiki kata-kata yang salah. Saat mengucapkan kata-kata baru adalah saat yang tepat untuk tips anak cepat bicara, kadang anak akan mengucapkan sesuai dengan kosakata yang sudah dikuasainya. Bisa saja ia keliru dalam pengucapannya. Segera perbaiki dan jangan mengajarkannya dengan kata-kata keliru lainnya. Misalnya saja, saat Anda menunjukkan sebuah benda yang rusak. Katakan pada buah hati Anda, “Ini rusak...ru..sak...” Jangan mengubahnya dengan mengajarkan, “Ini lucak...” Atau ketika anak Anda mengucapkan kata “cucu”, segera perbaiki dengan mengucapkan “susu” secara perlahan dan lembut. Perbaiki kata-kata si kecil tanpa membuatnya menjadi merasa bersalah karena telah mengucapkan kata yang keliru.
- Mengajak anak berbicara. Ajak ia mengobrol mengenai aktivitas yang sedang dilakukannya. Bicaralah dengan kalimat yang pendek, agar si kecil dapat mencernanya. Jika ia diam saja, berarti ia tidak mendengarkan Anda. Berbicaralah sambil menunjukkan benda-benda yang dapat membuatnya tertarik dan memberi respons obrolan Anda.
- Memberikan pertanyaan. Saat berbicara dengan si kecil, cobalah Anda mengajukan pertanyaan padanya. Misalnya saja, “Adik mau makan apa? Pisang atau jeruk?” Usahakan agar dia menjawabnya tidak hanya dengan menunjuk apa yang ia inginkan. Usakan agar anak Anda menyebutkan makanan yang Anda tawarkan kepadanya. Hal itu akan membuat kosakatanya bertambah.
- Bernyanyi dengan baik. Usia balita biasanya sangat menyukai musik. Ia akan bergoyang mengikuti irama musik yang didengarnya. Sambil mendengarkan alunan musik, Anda dapat mengajarkan lagu anak-anak dengan syair yang pendek dan berulang. Misalnya, lagu “Topi saya bundar” atau lagu anak-anak lainnya. Tips anak cepat bicara dengan memberikan bahasa yang sederhana karena akan lebih cepat diserap oleh si kecil.
- Membaca buku cerita. Pilihkan buku cerita dengan gambar yang menarik dan narasi cerita yang tidak terlalu banyak. Kenalkan ia dengan berbagai gambar, warna, dan bentuk yang ada di buku cerita tersebut. Ia dengan cepat akan menambah perbendaharaan katanya. Jawablah setiap pertanyaan yang diajukan si kecil dan jelaskan dengan kalimat sederhana dan lembut.
- Mengajarkan kosakata baru. Memotivasi anak untuk belajar bicara tentunya dapat dilakukan dimana saja dan terutama dengan memberikan stimulasi balita yang tepat untuknya. Misalnya, saat Anda mengajak si kecil jalan-jalan di luar rumah, cobalah perhatikan sekeliling dan beritahu si kecil mengenai apa saja benda yang ada disekelilingnya itu. Seperti pagar, taman, ayunan, dan lainnya. Biarkan ia berinteraksi dengan orang-orang yang ada disekelilingnya. Ia akan belajar untuk berkomunikasi dengan orang lain.