Gizi Yang Tepat Untuk Ibu Hamil

Selain kesiapan mental atau kondisi psikis, seorang ibu hamil juga perlu memperhatikan kebutuhan gizi. Gizi ibu hamil perlu dijadikan prioritas agar anak dalam kandungan dapat tumbuh sehat dan lahir tanpa masalah juga kesehatan ibu tetap terjaga.
Kehamilan merupakan fase yang luar biasa dialami tiap wanita. Segalanya tentu akan kita berikan agar si jabang bayi sehat dan dapat dilahirkan tanpa masalah. Karena itulah gizi ibu hamil harus selalu diprioritaskan asupan yang bergizi selama kehamilan. Bahkan tidak jarang ditambahkan dengan suplemen lain yang dipercaya bisa membuat bayi sehat.
Tetapi banyak juga yang berlebihan dalam gizi ibu hamil, mereka tidak menyadarinya, dan makan apa yang disukainya, terlebih lagi dalam porsi dua. Memang ada anggapan untuk ibu hamil agar makan banyak karena makan untuk berdua. Dan anggapan itu adalah salah besar, karena hanya kan mengakibatkan obesitas pada anak.
Dalam fase kehamilan, apa yang dimakan oleh ibu hamil, akan mempengaruhi orang lain yang dalam hal ini adalah si jabang bayi. Keputusan ibu hamil untuk lebih peduli dengan asupan gizinya dengan memasukkan sayuran-sayuran yang lezat, kacang-kacangan, protein tanpa lemak dan pilihan makan yang bijaksana lainnya ke dalam rancangan makanan bergizi ibu hamil, akan memberikan kekuatan pada si jabang bayi dalam awal kehidupan mereka.

Gizi ibu hamil selama kehamilan
Ini adalah kenyataan yang menakjubkan, dimana ibu hamil akan merasakan perubahan berat badan selama kehamilan yang merupakan tanda tubuh ibu hamil memberikan nutrisi untuk si jabang bayi yang bertumbuh di dalamnya. Dan pada saat akan siap untuk melahirkan, secara alami tubuh akan mengalami banyak perubahan, seperti; volume darah yang meningkat 60%, payudara yang dipenuhi oleh susu, rahim menyesuaikan keadaan bayi yang telah bertambah beratnya sesuai dengan standar. Dan untuk mencapai ini, tubuh membutuhkan 300 ekstra kalori per hari selama masa triwulan kedua dan triwulan ketiga.
Gizi ibu hamil yang tepat, juga selayaknya dibarengi dengan menjauhi makanan dan pola hidup yang dapat memberikan pengaruh buruk pada si jabang bayi. Seperti selalu memasak dengan baik dan matang daging untuk menghindari salmonella, toksoplasmosis dan bakteri lain yang berbahaya bagi bayi.
Dan jauhi tembakau, penggunaan obat, alkohol serta kafein dalam sehari-harinya serta tetaplah melakukan aktivitas dan latihan yang sewajarnya untuk ibu hamil. Menyapu rumah, menyiram tanaman atau berjalan kaki dan berenang merupakan aktivitas yang sehat selama kehamilan.
Sebuah penelitian di Spanyol menunjukkan dengan berjalan kaki selama tiga kali dalam semingggu bisa mengurangi kecenderungan bayi yang dilahirkan memiliki berat badan berlebih. Bahkan menjaga berat badan juga baik untuk proses kelahiran, ibu bisa terhindar dari melahirkan mendadak dengan cara caesar.
Jadi jangan segan untuk lebih bervariasi dalam makanan untuk memenuhi gizi ibu hamil dan beraktivitas. Ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program latihan yang baru selama kehamilan.

Mengenal Kebutuhan Gizi Bumil pada Tiap Trimester
Gizi yang baik kala mempersiapkan kehamilan dan di sepanjang kehamilan dapat mempengaruhi tumbuh-kembang dan kesehatan janin. Bahkan, seperti dikatakan spesialis kebidanan dan kandungan dr. Damar Pramusinto, Sp.OG (K), gizi yang baik semasa hamil dapat menghindari calon ibu dari berbagai risiko, misalnya pendarahan, preeklampsia dan bayi berat lahir rendah sebagainya, karena dikhawatirkan kondisi tersebut akan berisiko terhadap kualitas generasi berikutnya, seperti tumbuh-kembang tak optimal serta IQ rendah.
Oleh karena itulah, edukasi nutrisi diperlukan agar calon ibu mengetahui pentingnya pola gizi yang seimbang dengan memperhatikan bahan makanan dengan kualitas gizi yang baik. Tentunya kebutuhan gizi calon ibu pada setiap trimester kehamilan berbeda-beda. Nah, berikut ini penjelasan selengkapnya dari Damar.
Kebutuhan Gizi Trimester Pertama
Pada usia kehamilan 1-12 minggu ini, calon ibu diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kalori yang mencapai 200 kilo kalori (kkal) per hari. Pasalnya, di masa ini janin berkembang pesat sehingga butuh kecukupan energi. Calon ibu disarankan mengonsumsi sumber karbohidrat seperti nasi, roti, mie, pasta, ditambah dengan daging, ikan, sayuran, buah, serta susu dan produk olahannya.
Umumnya memasuki minggu kelima, calon ibu mengalami morning sickness berupa mual dan muntah. Agar kebutuhan asupan makanan bergizi tetap pernuhi, pastikan mengonsumsi makanan dengan porsi yang sedikit tapi sering. Selain itu, sajikan makanan dengan kondisi hangat dan segar.
Selanjutnya, pada minggu ke-7 kebutuhan kalsium perlu diperhatikan demi menunjang pembentukan tulang kerangka tubuh janin yang sedang berlangsung. Asupan kalsium yang dibutuhkan sebanyak 1000 miligram per hari bisa diperoleh dari keju, yoghurt dan susu.
Selain itu, penuhi kebutuhan asam folat sebanyak 0,6 miligram per hari yang bisa didapat dari telur, brokoli, hati, produk whole grain, jeruk untuk pembentukan jaringan tubuh janin, penyerapan zat besi, dan mencegah preeklampsia. Kemudian, perbanyak protein untuk mendapat asam amino bagi pembentukan otak janin, serta kolin dan DHA untuk membentuk sel otak baru. Sumber kolin di antaranya roti gandum, telur, daging sapi, kacang-kacangan dan susu, sedangkan sumber DHA seperti ikan, kuning telur, daging serta produk unggas.
Calon ibu juga perlu mencukupi kebutuhan vitamin seperti vitamin A, B1, B2, B3, dan B6, untuk membantu proses tumbuh-kembang janin, vitamin B12 untuk membentuk sel darah baru, vitamin C untuk penyerapan zat besi, vitamin D untuk pembentukan tulang dan gigi, dan vitamin E untuk metabolisme. Begitu pula kebutuhan zat besi untuk memproduksi sel darah merah.
Kebutuhan Gizi Trimester Kedua
Pada usia kehamilan minggu ke 13-28 ini, kebutuhan gizi semakin meningkat seiring banyaknya kemajuan dan perkembangan janin dan calon ibu. Pada usia ini, diharapkan calon ibu menambah asupan sekitar 300 kalori per hari untuk tambahan energi yang dibutuhkan untuk tumbuh-kembang janin. Upayakan mengonsumsi camilan yang sehat 3-4 kali sehari dengan porsi sedang. Hindari kafein, misalnya kopi, karena dapat mengganggu perkembangan sistem saraf pusat janin yang sedang berkembang.    
Pada minggu ke-17, umumnya calon ibu mengalami sembelit. Cegah hal ini denagn makan sayur dan buah. Begitu juga pastikan minum  setidaknya 8 gelas per hari untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang meningkat. Di masa ini, jantung jantung dan sistem peredaran darah janin sedang berkembang sehingga pastikan asupan zat besi dan vitamin C untuk mengoptimalkan pembentukan sel darah merah baru. Caranya dengan mengonsumsi kuning telur, ayam, daging, bayam dan lainnya.
Hindari risiko kaki bengkak serta tekanan darah tinggi dengan membatasi konsumsi garam. Pada minggu ke-23 pembentukkan otak  meningkat sehingga tak salah bila calon ibu mengonsumsi seafood untuk memenuhi asupan asam lemak omega-3.
Kebutuhan Gizi Trimester Ketiga
Calon ibu perlu mendapat energi yang mencukupi terutama untuk persiapan melahirkan. Asupan nutrisi berkualitas akan menjamin ibu tak mengalami kekurangan gizi. Pastikan kebutuhan kalori terpenuhi dengan konsumsi karbohidrat dan lemak yang memadai. Misalnya, karbohidrat didapat dari serelia (padi-padian) dan produk olahannya, kentang, gula, kacang-kacangan, biji-bijian dan susu. Lemak didapat dari mentega, susu, telur, daging berlemak, alpukat dan minyak nabati

Leave a Reply

@ID_AyahASI | @AyahASI_Kalteng. Diberdayakan oleh Blogger.