Apa MotivASI-mu? (Bagian-1)



Kalau para ibu ditanya apa alasan memberikan ASI? Jawabannya pasti macam-macam, ada yang ingin memberikan yang terbaik untuk si buah hati, agar ada ikatan antara ibu dan anak, agar anak cerdas, agar anak sehat, ada juga yang biar “hemat beb!!”.

Yup, alasan yang terakhir itu adalah pilihan pertama saya ketika memutuskan untuk ingin memberikan ASI kelak ketika saya punya anak. Mengingat pada waktu itu (tsaaahhh) kondisi keuangan saya dan suami masih gonjang ganjing, saya baru keluar dari tempat kerja dan sedang merintis profesi yang menjadi impian saya, dan  jurus mengencangkan ikat pinggang menjadi andalan kami, yahh walaupun suami saya tetap aja semakin melar sepanjang masa.

Memasuki usia pernikahan yang hampir satu tahun, barulah saya positif hamil. Semenjak hamil, saya sudah mulai cari info tentang gimana agar nanti ASI lancar. Mulai deh browsing, cari-cari artikel tentang ASI..sayangnya saat itu saya belum punya akun twitter, jadi belum kenal sama AIMI (Assosiasi Ibu Menyusui Indonesia). Kebetulan juga ibu saya seorang praktisi pengajar dibidang kesehatan, yang banyak memberikan buku bahkan video tetang IMD (Inisiasi menyusu Dini), ataupun cara-cara memberikan ASI kepada bayi. Selama kehamilan saya juga menjaga asupan makanan dan minuman, agar kelak ASI saya oke, gitu sih pikiran saya.

Semua hal tersebut saya lakukan agar kelak ketika anak kami lahir, ASI saya lancar dan gak perlu beli susu formula yang harganya mahal. Kembali ke motivasi awal saya yaitu HEMAT beb!!!Dan tibalah saatnya ketika moment paling istimewa tesebut terjadi dalam hidup saya, dengan segala jeritan dan air mata (yess inilah yang terjadi di ruang persalinan), anak yang kami nantikan hadir di dunia.

Sayangnya saya tidak mengalami proses IMD karena pada saat itu (tahun 2010) pihak rumah bersalin tidak melakukan prosedur tersebut (eh tapi dengar-dengar sekarang mereka sudah melakukan IMD, wah BAGUS!!). Ketika bayi, sudah dibersihkan, dengan saya yang masih terlentang pasrah di ruang persalinan, dan sang dokter sedang melakukan reparasi ( baca: jahit menjahit) di bagian “bawah”, datang lah suster membawakan bayi yang kami nantikan, terharu pasti, gembira tentu..pertanyaan suster saat itu : “ibu ada menyiapkan susu formula gak, biar kami beri buat bayi ibu”.

Dengan mantap saya menjawab “Saya ingin memberikan ASI sus”, dan setelah saya dibersihkan, untuk pertama kalinya saya menyusui, what a moment…betapa luar biasanya melihat bayi kecil mungil yang mengisap cairan dari tubuh saya, dan Puji Tuhan ASI saya keluar. Dan ternyata proses menyusui itu tidak segampang yang saya bayangkan, pertama saya pikir tinggal “jlebbb”..”kenyot-kenyot”..selesai. Drama menyusui pun berlanjut, mulai dari posisi yang salah, puting lecet, akhirnya pihak rumah bersalin pun menawarkan susu formula untuk diberikan apabila ibu tidak sanggup.

Bersambung..... 

Tulisan ini dibuat oleh kontributor @mommyori

Leave a Reply

@ID_AyahASI | @AyahASI_Kalteng. Diberdayakan oleh Blogger.